Sistem Pencernaan Manusia
SISTEM PENCERNAAN
Sistem
pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkan untuk
diasimilasi oleh tubuh. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang telah berubah bentuk seperti
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim
sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem
pencernan tentunya memiliki saluran pencernaan. Saluran pencernaan adalah
saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi oleh otot. Juga memiliki
organ pencernaan tambahan (aksesoris) yang berfungsi untuk membantu saluran
pencernaan dalam melakukan kerja.
FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
Sistem
pencernaan yang berproses dalam tubuh kita memiliki banyak fungsi, yaitu :
- Menerima makanan dan menghaluskan makanan
- Mendorong makanan sepanjang saluran cerna
- Mencampur makanan dengan empedu dari hati dan dengan enzim pencernaan
- Pemecah bahan makanan menjadi molekul yang berguna bagi tubuh
- Mencerna dan menyerap zat-zat yang dibutuhkan tubuh
- Membuang makanan yang tidak dapat dicerna lagi (sisa dari proses)
STRUKTUR DAN ORGAN SISTEM
PENCERNAAN
Bisa
kita lihat pada gambar diatas, saluran pencernaan dan embel-embelnya cukup
banyak yaitu 24 poin. Tetapi secara umum, saluran pencernaan ada 7 yaitu :
a. Mulut
(Cavum oris)
Mulut
adalah rongga lonjong pada permulaan saluran makanan. Mulut merupakan jalan
masuk pertama untuk sistem pencernaan. Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput
lendir yang di tutupi oleh epiteluium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak
kelenjar kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini sangat kaya akan
pembuluh darah dan memuat banyak saraf sensoris. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Mulut terdiri atas dua bagian,
yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang antara gusi serta gigi
dengan bibir dan pipi. Lalu bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi
sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan disebelah belakang
bersambung dengan pharynx. Tentunya di dalam mulut, terdapat anggota lainnya
yang ikut membantu dalam proses mengunyah yaitu :
1. Gigi
Gigi
memliki fungsi utama sebagai pengunyah makanan hingga halus. Pengunyahan
dilakukan dengan menggigit dan menggiling makanan diantara gigi atas dan bawah.
Gerakan lidah dan pipi membantu memindahkan makanan lunak ke pelatum keras dan
gigi-gigi. Otot utama untuk pengunyahan ialah maseter, otot temporalis dan otot
pterigoid medial dan lateral.
Sebuah
gigi memiliki mahkota gigi (corona), leher gigi (colum), akar gigi (radiks).
Mahkota gigi menjulang diatas gusi, lehernya dikellilingi gusi dan akarnya berada
di bawahnya. Gigi dibuat dari bahan keras yaitu dentin. Di dalam pusat
strukturnya terdapat rongga pulpa. Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat,
pembuluh darah dan serabut saraf.bagian gigi yang menjulang diatas gusi atau
mahkota ditutupi email gigi yang bahkan lebih keras dari dentin.
Terdapat
dua kelompok gigi yaitu gigi sementra dan gigi permanen. Terdapat 20 gigi
sementara, sepuluh disetiap rahang sedangkan gigi permanen lebih dari 32 dimana
setiap rahang terdapat 16 gigi.
2. Lidah
Lidah
sebaian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsic lidah yang
melakukan semua gerakan halus dan otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada
bagain-bagian disekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang
penting saat mengunyah. Fungsi lidah yaitu untuk mengaduk makanan dalam rongga
mulut, membantu membersihkan mulut, membantu mendorong makanan pada saat
menelan. Sebagai indra pengecap dan membantu saat berbicara.
b. Pharynx
Pharynx
merupakan tempat persimpangan saluran dengan saluran pencernaan. Pharynx atau
tekak terletak di belakang hidung, mulut dan larynx (tenggorokan). Pharynx
berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar
tengkorak sampai ketinggian vertebrata servikal keenam, yaitu ketinggian tulang
rawan kororid, tempat pharynx bersambung dengan esophagus. Panjang pharynx
sekitar 7 cm dan dibagi atas 3 bagian yaitu nasopharynx, pharynx oralis dan pharynx
laryngeal.
c. Kerongkongan
(Esophagus)
Kerongkongan
merupakan sebuah tabugn berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima
sentimeter, diatas dimulai dari pharynx, sampi pintu masuk kardiak lambung
bawah.terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung. Setelah
malalui torax menembus afragma untuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung
dengan lambung.
Kerongkongan
memiliki dinding empat lapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat
yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdidi atas dua lapis serabut otot,
yang satu berjalan longitudinal dan yang lainnya sirkuler, sebuah lapisan
submukosa dan di paling dalam terdapat selaput lendir.
Makanan
bergeak di dalam kerongkongan karena adanya kontraksi dan relaksasi otot yang
melingkari krongkongan secara bergantian yang menimbulkan gerakan meremas-remas
sehingga makanan masuk ke lambung. Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik.
d. Lambung
(ventrikulus)
Lambung
merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak.
Terletak di daerah epigastrik dan sebagian disebelah kiri daerah hipokhondriak
dan umbilical atau sebelah kiri rongga perut.lambung terdiri dari 3 bagian
yaitu kardiak (bagian atas) berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan esophagus, fundus (bagian tengah) mensekresi
getah lambung, dan pylorus (bagian bawah) berhubungan dengan usus 12 jari.
Dinding lambung terdiri atas 3 macam otot yaitu otot melingkar, otot
longitudinal dan otot menyerong. Gerakan ketiga otot lambung ini menyebabkan
lambung berkontraksi, sehingga makanan bercampur merata dengan getah lambung
dengan bantuan hormon gastrin.
Fungsi
lambung menerima makanan dari esophagus melalui orifisum kardiak dan bekerja
sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampur makanan dengan
getah lambung.
e. Usus
Halus (Intestinum)
Usus
halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam
keadaan hidup atau aktif. Angka yang biasa diberikan enam meter adalah penemuan
setelah mati bila otot telah kehilangan tonusnya. Usus halus memanjang dari
lambung sampai katup ileo-kolika, tempat bersambung dengan usus besar. Fungsi
usus halus adalah mencerna dan menyerap makanan yang telah berbentuk cair.
Usus
halus terdiri dari 3 bagian yaitu :
- Usus 12 jari (duodenum), bermuara pada 2 saluran yaitu saluran kandung empedu dan saluran getah pancreas.
- Usus kosong (jejunum), terjadi pencernaan secara kimiawi dan pelumatan makanan yang lebih sempurna dengan hasil karbohidrat menjadi disakarida dan monosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol, protein menjadi asam amino
- Usus penyerapan (ileum), makanan yang dicerna diserap dinding ileum. Untuk mempercepat penyerapan, pada permukaan dinding terdapat jonjot (vili), didalam vili terdapat pembuluh darah kapiler dan pembuluh kil (pembuluh limfe).
f. Usus
Besar (Colon)
Usus
besar atau kolon yang kira-kira setengah meter panjangnya adalah sambungan dari
usus halus dan mulai dikatup ileokolik atau ileosekal yaitu tempat sisa makanan
lewat.refleks gastrokolik terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan
peristaltic di dalam usus besar. Reflex ini menyebabkan defekasi atau
pembuangan air besar.
Usus
besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorbs makanan. Bila isi usus
halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah diabsorbsi dan isinya cair.
Selama perjalanan di dalam usus besar isisnya menjadi semakin padat karena air
diabsorbsi. Peristaltic dalam kolon sangatlah lambat, diperlukan waktu
kira-kira enam belas sampai dua puluh jam bagi isisnya untuk mencapai akhir
pembuangan. Secara ringkas fungsi usus besar adalah absorbs air, garam dan
glukosa, sekresi musin oleh kelenjar di dalam lapisan dalam, penyiapan selulosa
yang berupa karbohidrat di dalam tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan sayuran hijau
dan penyiapan sisa protein yang belum dicernakan oleh kerja bakteri guna
ekskresi dan depakasi (pembuangan akhir). Pada usus besar terdapat usus
buntu, yang memiliki bagian tambahan yang disebut umbai cacing (appendiks). Terdapat
bakteri Escherichia coli yang membantu dalam pembusukan sisa makanan menjadi
feces (tinja).
Colon
yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu Colon asenden, Tranversal, Sigmoid, dan
Desenden
g. Anus
Setalah
mencapai usus besar dan melalui proses gerak eristaltiknya maka feses akan
berakhir pada anus yang merangsang seseorang untuk membuang sisa dari proses
pencernaan makanannya. Anus dilingkari oleh otot polos(sebelah dalam) yang
berperan sebagai katup maskuler yang disebut sfinger ani yang berfungsi
mengatur pengeluaran tinja dan otot lurik (sebelah luar). Tinja dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi atau BAB yang merupakan fungsi utama dubur.
Dalam saluran pencernaan ini,
dibutuhkan kelenjar-kelenjar pencernaan yang membantu proses dari mulut sampai
akhir, yaitu :
h. Kelenjar
ludah
Kelenjar
ludah (glandula saliva) terdapat dibawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan
dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri pharynx. Kelenjar ini
berdasarkan letak dan ukurannya dapat dibedakan menjadi 3 pasang yaitu ari
ukuran yang terbesar ke yang terkecil :
- Kelenjar parotid yang terletak didepan telinga dan muaranya pada sebelah atas gusi.
- Kelenjar mandibularis (submaksilaris) yang terletak di dekat mandibula (rahang bawah) dan muaranya di bawah lidah.
- Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar mulut dan muaranya di bawah lidah.
Kelenjar ludah berperan menghasilkan
air ludah. Air ludah tersusun atas cairan encer (serous) dan lendir. Air ludah mengandung
enzim amilaseatau disebut juga ptyalin. Amylase berperan mengubah pati (amilum)
menjadi sakarida sederhana. Pengaturan pengeluaran air ludah melibatkan 2 saraf
yaitu :
- Saraf parasimpatik, merangsang pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah
- Saraf simpatik , menghambat pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah
i. Kelenjar
Getah Lambung
Lambung
memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, rennin, lipase lambung, air
lendir (mucin) dan asam klorida. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang
diaktifkan oleh asam lambung. Asam lambung berfungsi untuk membunuh
kuman/bakteri yang masuk bersama makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Lipase lambung juga merupakan enzim yang bekerja pada zat lemak.
j. Kantong
Empedu
Kantong
empedu berfungsi sebagai menampung cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan
empedu mengandung zat warna empedu (bilirubin dan garam empedu yang berfungsi
mengemulsikan lemak. Sisa cairan empedu masuk ke dalam usus besar kemudian
teroksidasi menjadi warna kuning kecoklatan pada feses.
k. Pankreas
Pankreas
menghasilkan getah pancreas yang menghasilkan enzim-enzim :
- Amilase pancreas (amylopsin) berfungsi merubah amilum (zat tepung) menjadi gula sederhana.
- Lipase pancreas (steapsin) berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
l. Kelenjar
di usus halus
Dinding
usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim.
Enzim-enzim tersebut memilik fungsi tersendiri yaitu :
- Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
- Laktase berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
- Sukrase berfungsi mengubah sukrosa menjasi glukosa dan fruktosa
- Tripsin berfungsi merubah pepton menjadi asam amino
- Enteroknasi berfungsi merubah tripsinogen menjadi tripsin
JENIS SISTEM PENCERNAAN
Sistem
pencernaan terbagi atas 2 jenis, yaitu :
1. Pencernaan
Mekanik
Pencernaan
mekanik biasanya terjadi di dalam mulut, sesusai dengan pengertiannya yaitu
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik yang terjadi dalam
mulut dilakukan oleh gigi dan lidah. Proses mekanik bertujuan untuk mempermudah
proses kimiawi
2. Pencernaan
Kimiawi
Pencernaan
kimiawi merupakan proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap tubuh. Pencernaan
kimiawi dapat terjadi di mulut di bantu oleh kelenjar ludah dan di dalam
lambung sampai usus halus. Pencernaan kimiawi ini dibantu oleh enzim. Enzim
adalah zat kimia yang menimbulkan perubahan sussunan kimia terhadap zat lain, tetapi
enzim itu sendiri tidak mengalami perubahan.
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Awal
mula makanan masuk melalui mulut, tidak langsung menuju pharynx tetapi terjadi
pencernaan mekanis makanan oleh gigi. Dimana gigi mengubah makanan dari bentuk
kasar menjadi kecil dan mudah dicerna. Dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa
mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan
baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. Proses menelan dimulai secara sadar
dan berlanjut secara otomatis. Lalu, makanan berlanjut ke lambung melalui esophagus
yang bergerak secara peristaltic sehingga makanan dapat berjalan menuju
lambung. Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi mencampur makanan dgn sekret
lambung & mengosongkan makanan. Makanan bercampur dgn sekret lambung
menjadi chyme. Sekresi pada lambung dibantu oleh mukus, asam lambung, tripsin,
lipase, amilase & protease. Setelah membutuhkan proses sekitar 3- 4 jam,
makanan akan dibawa pada usus halus.
Pada
usus halus pencernaan makanan secara kimiawi terjadi pada suasana basa. Makanan
yang berasal dari lambung yang asam akan dinetralkan oleh biokarbonat dari
pancreas. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase
pancreas menjasi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase
menjadi monosakarida yaitu glukosa. Glukosa tersebut kemudian diserap oleh usus
halus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. Makanan dari
kelompok protein setelah dilambuang dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin dan erepsin menjadi asam amino. Asam
amino kemuidian diserap usus dan diedarkan lagi oleh darah. Makanan dari
kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi)oleh cairan empedu
yang dihasilkan hati menjadi butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak
kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam
lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe.
Makanan
yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin
K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar
air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui
anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM
PENCERNAAN
1. Gastritis
Merupakan
peradangan lambung. Gastritis akut umumnya disebabkan zat perangsang seperti
keracunan makanan, infeksi seperti padainfluenza dan pemakaian alcohol
berlebihan. Gejala gangguan ini bisasanya terdapat pada saluran pencernaan
2. Diare
Merupakan
gangguan penyerapan air didalam usus besar sehingga ampas makanan yang
dikeluarkan dari tubuh berwujud cair
3. Kolik
Merupakanrasa
sakit yang akut dan berseling-seling yang disebabkan oleh kontraksi kuat
dinding berotot pada visera berongga. Kolik gadtro-intestinal bisa sangat parah
dan membuat penderita gelisah dan bergerak-gerak kesana kemari menahan sakit, pupil
matanya melebar, ketakutan serta cemas
4. Perintonitis
Merupakan
luka dan peradangan pada selaput rongga perut. Peritonitis disebabkan oleh
tukak lambung dan apenditis yang kronis. Maka timbul rasa sakit abdomen yang
akut, abdomennya melembung kaku dan shock denyut nadi cepat dan kecil serta
pernapasan dangkal. Juga terjadi-muntahmuntah dan cegukan yang mencemaskan
5. Disfangia
Merupakan
gangguan yang menyebabkan penderita mengalami kesukan menelan bersamaan dengan
penyakit atau gangguan pada tengkorak yang disebabkan oleh usofagus
6. Stenosis
Merupakan
penyempitan yang disebabkan oleh luka seperti luka bakar, tumor biasa atau
ganas, tekanan dari tumor mediastinalis atau aneurisma di dalam torax atau
tiroid yang membesar.
7. Kolitis
Peradangan
pada kolon. Colitis ulseratif dikenal dari tanda-tanda ilkus dan peebaran kolon
dengan keluarnya cairan berbau berisi darah dan lender. Penderita akan
mengalami kesakitan menahun, tidak ada pengobatan yang mampu kecuali
pembedahan.
8. Stenosis
Pilorus
Merupakan
komplikasi pada ulkus duodenum orang dewasa. Muntah-muntah yang terjadi
bersifat menyemprot, melalui hidung dan mulut memgakhibatkan dehidrasi.
9. Enteritis
Merupakan
peradangan pada usus besar atau halus, sering diderita bersamaan dengan
gastritisdan dalam banyak keadaan menyebabkan infeksi seperti keracunan
bacterial dalam makanan seperti Salmonella.
10. Ulkus
peptikum
Merupakan
gangguan yang terjadi karena beberapa bagian lambung dan duodenum terkena kerja
getah lambung. Penyebabnya adalah makan tidak teratur, ketegangan ketakutan,
dan tekanan jiwa.
Komentar
Posting Komentar